Feeds RSS

Kamis, 27 November 2014

TUGAS PENGANTAR BISNIS TEMA 4




TUGAS 4
LIA KHOIRIYAH
26214053
1EB30


TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS
TENTANG KEMARITIMAN DIINDONESIA 
Di Susun Oleh :
LIA KHOIRIYAH
NPM :
26214053
Kelas :
1EB30





FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan ridhonya sehingga penyusun   merampungkan dan menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar bisnis tentang kemaritiman di Indonesia.

Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini, sehingga menjadi landasan penyusun untuk membuat Makalah lain.

Akhirnya segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT semesta alam. Semoga  makalah ini dapat bermanfaat serta mendapatkan rahmat dari Allah SWT bagi kita semua.
Amin…….     





                                                                                                           
Jakarta , November 2014

            penulis

                                                                                                                                                                                                                         Penulis




                         
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................   i
Daftar isi................................................................................................   ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1        Latar belakang.................................................................................  1
1.2       Rumusan Masalah ............................................................................  1
1.3   Tujuan Makalah.....................................................................................................    1
1.4   Manfaat Makalah...................................................................................................    1
Bab II Pembahasan
2.1   Pengertian Kemaritiman...............................................................................................   2
2.2 Gambaran Umum Indonesia..........................................................................................   2
2.3 Gambaran Umum Sulawesi Selatan..............................................................................   3

2.4. Kemaritiman Indonesia saat ini....................................................................................   4
            
2.5 Potensi Kemampuan Pembangunan Ekonomi Kemaritiman SDA......................... 5   
2.6 Potensi Kemampuan Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Manfaat Sektor............... 6
2.7 Contoh Kemaritiman PT Moz Sukses........................................................................... 6

III Penutup
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 7
3.2 Saran................................................................................................. 7


Daftar pustaka...................................................................................... 8




BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
            Bidang kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari, pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa kelautan, merupakan andalan dalam menjawab tantangan dan peluang tersebut. Pernyataan tersebut didasari bahwa potensi sumberdaya kelautan yang besar yakni 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat berarti dari sumberdaya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan devisa dan pembangunan daerah. Dengan potensi wilayah laut yang sangat luas dan sumberdaya alam serta sumberdaya manusia yang dimiliki Indonesia, kelautan sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif dan keunggulan kompetitif untuk menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional dimasa depan.
Dengan demikian penulis akan membahas mengenai “ Potensi Dan Sumberdaya Kemaritiman

1.2    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran umum Indonesia dan Sulawesi?
2.      Apa saja potensi kemaritiman Indonesia?
3.      Apa saja potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor kegiatan?
1.3 Tujuan Penulisan  
1.      Untuk mengetahui gambaran umum Indonesia dan Sulawesi
2.      Untuk mengenal potensi kemaritiman Indonesia
3.      Untuk mengetahui potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor kegiatan

1.4 Manfaat Penulisan
            Dapat mengetahui jauh lebih dalam tentang pembangunan kemaritiman diberbagai sektor dan dapat mengetahui pembaca tentang potensi apa saja yang berada diindonesia





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemaritiman
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya terdiriatas lautan dan kaya akan sumberdaya alam laut. Kita sering melihat atau mendengaristilah kelautan dan kemaritiman. Ada yang menganggap bahwa istilah kemaritiman dan kelautan mempunyai arti yang sama, tetapi sementara ada pendapat bahwa pengertiankelautan mempunyai arti yang lebih luas daripada pengertian kemaritiman, sehingga masyarakat masih banyak yang belum memahami tentang kelautan dan kemaritiman itusendiri.
Pengertian KemaritimanIstilah maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime,yang berarti navigasi,maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu negaramaritim atau negara samudera. Pemahaman maritim merupakan segala aktivitaspelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan ataudisebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah Terminologi Kelautan dan Maritim berkenaan dengan laut, yangberhubungan dengan pelayaran perdagangan laut.Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masya-rakat umum adalah menunjukkankegiatan di laut yang berhubungandengan pelayaran dan perdagangan,sehingga kegiatan di laut yangmenyangkut eksplorasi, eksploitasiatau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Dalamarti lain kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan denganpelayaran dan perdagangan laut.


2.2   Gambaran Umum Indonesia
1.      Letak Geografis Indonesia
Posisi Indonesia berada pada daerah tropis tepatnya dalam posisi silang antara dua buah benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia selain itu juga di apit oleh dua buah samudra, yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia. Indonesia sering kita sebut Nusantara, kata nusantara berasal dari kata nusaberarti pulau dan kata antara yang berarti di apit dua laut atau dua benua.
2.      Luas Wilayah Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, luas wilayah Indonesia yang ditambah dengan jalur laut 12 mil yaitu 5,8 juta km2 terdiri dari daratan 1,9 juta km2,luas wilayah laut 3,1 juta km2.
3.      Panjang Garis Pantai dan Jumlah Pulau
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Canada dengan panjang garis pantai 95.181 km. Wilayah Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dari jumlah tersebut baru 6.000 pulau yang mempunyai nama. Dari luas tersebut, Indonesia memiliki 13 pulau atau sekitar 97% pulau – pulau besar, seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Sumatra, Jawa, Madura, Halmahera, Seram, Sumbawa, Flores, Bali dan Lombok.
4.      Distribusi dan Pemetaan Potensi Sumberdaya Kemaritiman
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia sebagai salah satu sumber daya alamnya yang telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan utama. Kekayaan hidrokarbon dan mineral lainnya yang terdapat di wilayah ini juga telah dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan ekonomi nasional. Selain menyediakan berbagai sumber daya tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki berbagai fungsi lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industry, agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman.
Sumberdaya pesisir dan lautan ( sumberdaya kemaritiman Indonesia) yang tersebar diseluruh wilayah nusantara mulai dari wilayah laut teritorial, laut nusantara, maupun pada wilayah laut yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif. Pada daerah ini telah dideteksi dan ditentukan melalui pemetaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan

2.3   Gambaran Umum Sulawesi Selatan
1.      Letak Geografis Sulawesi Selatan
            Secara geografis Sulawesi Selatan terletak pada posisi 00 12o LS dan 1160 48 - 112  36’ BT dan diapit oleg tiga wilayah laut yaitu : Teluk Bone disebelah Timur, Laut Flores di sebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah barat dan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat da Sulawesi Tengah sebelah utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara sebelah timur.
2.      Luas Wilayah
            Provinsi Sulawesi Selatan Ibu kota Makassar, dengan luas wilayah daratan secara keseluruhan 45.574,48 km2, dengan panjang garis pantai sekitar 1.973,7 km merupakan salah satu provinsi di kawasan timur Indonesia yang mempunyai wilayah perairan pantai dan laut cukup luas.
3.      Panjang Garis Pantai
            Kondisi geografis Provinsi Sulawesi Selatan menggambarkan potensi sumberdaya alam yang kaya baik di darat maupun di laut. Panjang garis pantai sekitar 1.973,7 km, Pemda Sulawesi Selatan bertanggung jawab mengelola wilayah laut dan pesisir seluas kurang lebih 60.000 km2 di daerah ini juga dikenal gugusan kepulauan antara lain : Kepulauan Spermonde atau kepulauan Sangkarang, kepulauan Pangkep, dan Atol Takabonerate.
4.      Distribusi dan Pemetaan Potensi Sumberdaya Kemaritiman
                        Sulawesi Selatan jika ditinjau dari konteks pesisir maka luas sumber daya alami yang dimanfaatkan berupa kegiatan penangkapan ikan dan wisata. Wilayah pesisir Sulawesi selatan diketahui dihuni oleh 19 spesies mangrove dengancakupan vegetasi cukup luas yang pada tahun 1999 sekitar 26.911 ha (data informasi dinas kehutanan provinsi Sulsel 2002)

2.4  Kemaritiman Indonesia Saat Ini
Berkaca dari masa lalu, melihat bagaimana kejayaan masa lampau diperoleh karena mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan politik suatu negara, maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional. Indonesia menyandang predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan, predikat ini mustahil ditinggalkan, lain halnya dengan predikat “Negara Agraris” yang suatu saat bisa berganti dengan industri. Konsekwensi sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas pelayaran di wilayah Indonesia. Dalam kalimat ini bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan senantiasa dilandasi oleh aktivitas pelayaran.
Kilasan sejarah itu tentunya memberi gambaran, betapa kerajaan-kerajaan di Nusantara dulu mampu menyatukan wilayah nusantara dan disegani bangsa lain karena, paradigma masyarakatnya yang mampu menciptakan visi Maritim sebagai bagian utama dari kemajuan budaya, ekonomi, politik dan sosial.
Laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasioaldan penggerak lalu lintas ekonomi dunia. Indonesia secara natural lahir dan tumbuh sebagai Negara dan bangsa maritim, luar dan dalam. Hanya faktanya, Indonesia saat ini masih belum menjadi Negara maritime dalam pengertian yang sesungguhnya. Sebab, hingga sekarang Indonesia belum menjadi actor atau pelaku kelautan yang cukup mempuni, baik ditingkat domestic maupun global. Padahal, laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasional dan penggerak lalu lintas ekonomi dunia.

Berdasarkan tinjuan sejarah dari berbagai kerajaan di Nusantara pada masa lalu, Indonesia sebenarnya adalah negara yang berwatak maritim. Namun demikian, watak kemaritiman tersebut saat ini sudah tidak lagi eksis, beberapa kalangan berkesimpulan agar dapat menjadi bangsa yang kuat dan disegani dimata internasional maka Indonesia harus kembali berwawasan maritim dan bukannya berorientasi daratan (land minded).
                                                                                                                

2.5  POTENSI PEMBANGUNAN EKONOMI KEMARITIMAN BERDASARKAN JENIS SUMBER DAYA ALAM

A.    Sumber daya dapat di pulihkan ( renewable resources)

1)      Potensi daya perikanan laut
Potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumberdaya perikanan palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil (2.423.000 ton/ tahun), sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang 100.720 ton/tahun, ikan karang 80.082 ton/tahun dan cumi – cumi 328.960 ton/tahun. Dengan demikian secara nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun dengantingkat pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).

2)      Hutan Mangrove
Merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting diwilayah pesisir. Fungsi dan peran hutan Mangrove, yaitu: a) menyusunmekanisme antara komponen mangrove dengan ekosistem lain,pelindung pantai, dan pengendali banjir. b) penyerap bahan pencemar,sumber energi bagi biota laut. C) menjaga kesetabilan produktivitas danketersediaan sumberdaya hayati di perairan. d) sebagai sumber kayu kelas satu, bahan kertas dan arang.

3)      Padang Lamun dan rumput Laut
Padang lamun mempunyai fungsi: a) meredam ombak dan melindungi pantai. b) daerah asuhan larva. c) tempat makan. d) rumah tempat tinggal biota laut. e) wisata bahari.

4)      Terumbu Karang
Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat mencari makanan.

B.     Sumber daya yang tidak dapat di pulihkan (unrenewable resources)
Bahan tambang dan mineral yang terdapat di laut Indonesia yaitu: bahan bangunan, pasir

C.     Jasa-jasa lingkungan
Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energy , sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan lindung, dan sistem penunjang kehidupan serta fungsi fisiologis lainnya. sumber energy yang dapt dimanfaatkan antara lain.

D.    OTEC ( Ocean Thermal Energy Convention )
OTEC merupakan salah satu bentuk pengalihan energy yang tersimpan dari sifat fisik laut menjadi energy listrik. Suhu air laut akan menurun sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
1.      Energi dari gelombang laut
Gelombang laut sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif di hampir seluruh wilayah dan lautan dunia.
2.      Energi pasang surut
Pasang surut dapat dikonversi menjadi energi listrik , terutama pada daerah teluk yang memiliki amplitudo pasang surut 5 sampai 15 m.
2.5 POTENSI PEMBANGUNAN EKONOMI KEMARITIMAN MENURUT SEKTOR KEGIATAN DAN BEBERAPA ILUSTRASI MANFAAT SUMBER DAYA KEMARITIMAN

1.      Perikanan tangkap
2.      Perikanan budidaya
3.      Industri pengolahan produk perikanan
4.      Industri bioteknologi
5.      Pariwisata bahari dan pantai
6.      Pertambangan dan energi
7.      Perhubungan laut
8.      Industri kapal , bangunan laut dan pantai
9.      Ekosistem pesisir dan laut
10.  Pulau-pulau kecil
11.  Benda-benda berharga.

Contoh Kemaritiman PT. Moz Sukses

Sejalan dengan program pemerintah dalam bidang kemaritiman yang bertujuan mengeksplorasi sumber daya kelautan yang dimiliki oleh negara kita, perusahaan kami yang bernama PT. MOZ SUKSES (MS) adalah salah satu perusahaan pengolahan hasil perikanan yang pertama kali mengeksport shashimi tuna” ke Jepang. Saat ini PT. MOZ SUKSES (MS) berlokasi di Muara Baru, Jakarta Utara, yang merupakan daerah pelabuhan perikanan Jakarta. Adapun jenis usaha yang kami jalankan meliputi :
1.Pengolahan ikan dan Eksport : Kami menangkap ikan serta mengolahnya untuk selanjutnya mengirimkan ( mengeksport ) ke beberapa negara tujuan seperti Amerika, Eropa, Jepang, dan China.
2. Perdagangan ikan lokal : Kami menjalakan usaha perdagangan ikan beku dan memasarkannya ke seluruh Indonesia.
3. Produk olahan tambahan : Produk olahan kami tersebar di supermarket dengan kemasan yang sederhana.
II. VISI DAN MISI PERUSAHAAN :
1. VISI PERUSAHAAN :
Menjadi perusahaan pengolahan hasil laut yang mendunia ( Go Internasional ), diakui dalam hal kualitas produksi yang tinggi, serta perusahaan yang dapat diandalkan dan berkomitment.
2. MISI PERUSAHAAN :
• Memenuhi kebutuhan produksi hasil laut dunia dengan produk barang yang berkualitas tinngi, sehat, dan aman.
• Mengubah dan membangun industri pengolahan hasil laut di Indonesia
• Mendukung perekonomian Indonesia dengan penciptaan lapangan pekerjaan.




BAB III

PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Sumberdaya Kelautan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi nasional menyongsong abad 21, namun demikian pemanfaatannya harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakkan ekosistemnya seperti yang terjadi pada sumberdaya daratan , selama ini pembangunan yang memanfaatkan potensi sumberdaya kelautan tidak dilakukan oleh satu koordinasi lembaga negara tetapi dilakukan secara parsial oleh beberapa lembaga negara seperti departemen pertahanan, dalam negeri, luar negeri, perhubungan, energi, pariwisata, industri dan perdagangan, lingkungan hidup, kelautan dan Perikanan. Departemen tersebut hanya bertanggungjawab pada masing-masing sektor tersebut, dengan demikian menjadi agak rancu bila memahami tolok ukur pembangunan kelautan hanya dilihat dan kinerja perdepartemen seperti dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan. Jadi, tidak bisa dibantahkan lagi bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir sebagai Negara maritim. Hal ini terbukti dari berbagai fakta sejarah yang ada, serta bukti kejayaan nenek moyang kita pada masa kerajaan – kerajaan, ditambah dengan peninggalan – peninggalan sejarah yang makin menguatkan fakta tersebut. Namun keadaan maritim Indonesia saat ini justru mengalami kemunduran yang signifikan, dikarenakan visi maritim tida lagi  jelas dan tidak mampunya masyarakat Indonesia melihat potensi dari posisi strategis nusantara.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jita kembali kapada visi maritim yang dulu seperti diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia menyandang predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan mengoptimalkan letak strategis dari Indonesia dan kekayaan sember daya bahari yang  melimpah, maka bukan mustahil jika Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dan diperhitunkan di dunia dalam bidang maritim layaknya dimasa jayanya dulu.


3.2.     SARAN

Sebaiknya pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan persepsi kelautan yang  tepat bagi bangsa Indonesia, yakni laut sebagai tali kehidupan dan masa depan bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut dapat memacu kesadaran akan arti penting maritim dalam pembangunan nasional.
Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan sebagai negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia, yang tujuan akhirnya tentulah penguasaan laut nasional yang dapat menegakkan harga diri bangsa.



DAFTAR PUSTAKA
Bahan rujukan dari buku :
Dalam buku Pintar- Seri Senior. 1998. Hal-9.
Tim Penyusun.1998. Buku Pintar Seri Senior.
Bahan rujukan dari internet :

0 komentar:

Posting Komentar