TUGAS 4
LIA
KHOIRIYAH
26214053
1EB30
TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS
TENTANG KEMARITIMAN DIINDONESIA
Di Susun
Oleh :
LIA KHOIRIYAH
NPM :
26214053
Kelas :
1EB30
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan ridhonya sehingga penyusun
merampungkan dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengantar bisnis tentang kemaritiman di Indonesia.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan ini, sehingga menjadi landasan penyusun untuk membuat
Makalah lain.
Akhirnya segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT
semesta alam. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
serta mendapatkan rahmat dari Allah SWT bagi kita semua.
Amin…….
Jakarta
, November
2014
penulis
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar
belakang.................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
1
1.3 Tujuan
Makalah..................................................................................................... 1
1.4 Manfaat
Makalah................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kemaritiman............................................................................................... 2
2.2 Gambaran
Umum Indonesia.......................................................................................... 2
2.3 Gambaran Umum Sulawesi Selatan.............................................................................. 3
2.4. Kemaritiman Indonesia saat ini.................................................................................... 4
2.5 Potensi Kemampuan Pembangunan Ekonomi Kemaritiman SDA.........................
5
2.6 Potensi Kemampuan
Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Manfaat Sektor...............
6
2.7 Contoh Kemaritiman PT
Moz Sukses...........................................................................
6
III Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
7
3.2 Saran.................................................................................................
7
Daftar pustaka......................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bidang
kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,
pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa
kelautan, merupakan andalan dalam menjawab tantangan dan peluang tersebut.
Pernyataan tersebut didasari bahwa potensi sumberdaya kelautan yang besar yakni
75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah laut dan selama
ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan
pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat berarti dari sumberdaya kelautan
tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan
pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan devisa dan pembangunan
daerah. Dengan potensi wilayah laut yang sangat luas dan sumberdaya alam serta
sumberdaya manusia yang dimiliki Indonesia, kelautan sesungguhnya memiliki
keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif dan keunggulan kompetitif untuk
menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional dimasa depan.
Dengan
demikian penulis akan membahas mengenai “ Potensi Dan Sumberdaya Kemaritiman “
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
gambaran umum Indonesia dan Sulawesi?
2.
Apa saja
potensi kemaritiman Indonesia?
3.
Apa saja
potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor kegiatan?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui
gambaran umum Indonesia dan Sulawesi
2.
Untuk
mengenal potensi kemaritiman Indonesia
3.
Untuk
mengetahui potensi pembangunan kemaritiman menurut sektor kegiatan
1.4 Manfaat
Penulisan
Dapat
mengetahui jauh lebih dalam tentang pembangunan kemaritiman diberbagai sektor
dan dapat mengetahui pembaca tentang potensi apa saja yang berada diindonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemaritiman
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya
terdiriatas lautan dan kaya akan sumberdaya alam laut. Kita sering melihat atau
mendengaristilah kelautan dan kemaritiman. Ada yang menganggap bahwa istilah
kemaritiman dan kelautan mempunyai arti yang sama, tetapi sementara ada
pendapat bahwa pengertiankelautan mempunyai arti yang lebih luas daripada
pengertian kemaritiman, sehingga masyarakat masih banyak yang belum memahami
tentang kelautan dan kemaritiman itusendiri.
Pengertian KemaritimanIstilah maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu
maritime,yang berarti navigasi,maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian
lahir istilah maritime power yaitu negaramaritim atau negara samudera.
Pemahaman maritim merupakan segala aktivitaspelayaran dan
perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan ataudisebut pelayaran niaga,
sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah Terminologi Kelautan dan
Maritim berkenaan dengan laut, yangberhubungan dengan pelayaran perdagangan
laut.Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masya-rakat umum
adalah menunjukkankegiatan di laut yang berhubungandengan pelayaran dan
perdagangan,sehingga kegiatan di laut yangmenyangkut eksplorasi,
eksploitasiatau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Dalamarti lain
kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan denganpelayaran
dan perdagangan laut.
2.2
Gambaran Umum Indonesia
1.
Letak
Geografis Indonesia
Posisi Indonesia berada pada daerah tropis tepatnya dalam posisi silang
antara dua buah benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia selain itu juga di
apit oleh dua buah samudra, yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia. Indonesia
sering kita sebut Nusantara, kata nusantara berasal dari kata nusaberarti
pulau dan kata antara yang berarti di apit dua laut atau dua benua.
2. Luas
Wilayah Indonesia
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, luas wilayah Indonesia yang
ditambah dengan jalur laut 12 mil yaitu 5,8 juta km2 terdiri dari daratan 1,9
juta km2,luas wilayah laut 3,1 juta km2.
3. Panjang
Garis Pantai dan Jumlah Pulau
Indonesia
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Canada dengan panjang
garis pantai 95.181 km. Wilayah Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dari jumlah
tersebut baru 6.000 pulau yang mempunyai nama. Dari luas tersebut, Indonesia
memiliki 13 pulau atau sekitar 97% pulau – pulau besar, seperti Kalimantan,
Sulawesi, Irian Jaya, Sumatra, Jawa, Madura, Halmahera, Seram, Sumbawa, Flores,
Bali dan Lombok.
4. Distribusi
dan Pemetaan Potensi Sumberdaya Kemaritiman
Wilayah
pesisir dan lautan Indonesia sebagai salah satu sumber daya alamnya yang telah
dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan utama.
Kekayaan hidrokarbon dan mineral lainnya yang terdapat di wilayah ini juga
telah dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan ekonomi nasional. Selain
menyediakan berbagai sumber daya tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia
memiliki berbagai fungsi lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan
industry, agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan
pemukiman.
Sumberdaya
pesisir dan lautan ( sumberdaya kemaritiman Indonesia) yang tersebar diseluruh
wilayah nusantara mulai dari wilayah laut teritorial, laut nusantara, maupun
pada wilayah laut yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif. Pada daerah ini
telah dideteksi dan ditentukan melalui pemetaan potensi sumberdaya kelautan dan
perikanan
2.3 Gambaran Umum Sulawesi Selatan
1. Letak
Geografis Sulawesi Selatan
Secara
geografis Sulawesi Selatan terletak pada posisi 00 12o LS
dan 1160 48 - 112 36’ BT dan
diapit oleg tiga wilayah laut yaitu : Teluk Bone disebelah Timur, Laut Flores di
sebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah barat dan berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Barat da Sulawesi Tengah sebelah utara dan Provinsi Sulawesi
Tenggara sebelah timur.
2. Luas Wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan Ibu kota
Makassar, dengan luas wilayah daratan secara keseluruhan 45.574,48 km2,
dengan panjang garis pantai sekitar 1.973,7 km merupakan salah satu provinsi di
kawasan timur Indonesia yang mempunyai wilayah perairan pantai dan laut cukup
luas.
3. Panjang Garis Pantai
Kondisi geografis Provinsi Sulawesi
Selatan menggambarkan potensi sumberdaya alam yang kaya baik di darat maupun di
laut. Panjang garis pantai sekitar 1.973,7 km, Pemda Sulawesi Selatan
bertanggung jawab mengelola wilayah laut dan pesisir seluas kurang lebih 60.000
km2 di daerah ini juga dikenal gugusan kepulauan antara lain :
Kepulauan Spermonde atau kepulauan Sangkarang, kepulauan Pangkep, dan Atol
Takabonerate.
4. Distribusi dan Pemetaan Potensi
Sumberdaya Kemaritiman
Sulawesi
Selatan jika ditinjau dari konteks pesisir maka luas sumber daya alami yang
dimanfaatkan berupa kegiatan penangkapan ikan dan wisata. Wilayah pesisir
Sulawesi selatan diketahui dihuni oleh 19 spesies mangrove dengancakupan
vegetasi cukup luas yang pada tahun 1999 sekitar 26.911 ha (data informasi
dinas kehutanan provinsi Sulsel 2002)
2.4 Kemaritiman Indonesia Saat Ini
Berkaca
dari masa lalu, melihat bagaimana kejayaan masa lampau diperoleh karena
mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan ketahanan
politik suatu negara, maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini
Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional.
Indonesia menyandang predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan, predikat
ini mustahil ditinggalkan, lain halnya dengan predikat “Negara Agraris” yang
suatu saat bisa berganti dengan industri. Konsekwensi sifat maritim itu sendiri
lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas pelayaran di wilayah Indonesia. Dalam
kalimat ini bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dalam membangun
perekonomian akan senantiasa dilandasi oleh aktivitas pelayaran.
Kilasan
sejarah itu tentunya memberi gambaran, betapa kerajaan-kerajaan di Nusantara
dulu mampu menyatukan wilayah nusantara dan disegani bangsa lain karena, paradigma
masyarakatnya yang mampu menciptakan visi Maritim sebagai bagian utama dari
kemajuan budaya, ekonomi, politik dan sosial.
Laut
Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasioaldan penggerak lalu lintas
ekonomi dunia. Indonesia secara natural lahir dan tumbuh sebagai Negara dan
bangsa maritim, luar dan dalam. Hanya faktanya, Indonesia saat ini masih belum
menjadi Negara maritime dalam pengertian yang sesungguhnya. Sebab, hingga
sekarang Indonesia belum menjadi actor atau pelaku kelautan yang cukup mempuni,
baik ditingkat domestic maupun global. Padahal, laut Indonesia merupakan urat
nadi perekonomian nasional dan penggerak lalu lintas ekonomi dunia.
Berdasarkan
tinjuan sejarah dari berbagai kerajaan di Nusantara pada masa lalu, Indonesia
sebenarnya adalah negara yang berwatak maritim. Namun demikian, watak
kemaritiman tersebut saat ini sudah tidak lagi eksis, beberapa kalangan
berkesimpulan agar dapat menjadi bangsa yang kuat dan disegani dimata
internasional maka Indonesia harus kembali berwawasan maritim dan bukannya
berorientasi daratan (land minded).
2.5 POTENSI PEMBANGUNAN EKONOMI KEMARITIMAN
BERDASARKAN JENIS SUMBER DAYA ALAM
A. Sumber daya dapat di pulihkan (
renewable resources)
1) Potensi daya perikanan laut
Potensi
sumber daya perikanan laut di Indonesia terdiri dari sumberdaya perikanan
palagis besar ( 451.830 ton/tahun) dan pelagis kecil (2.423.000 ton/ tahun),
sumberdaya perikanan 3.163.630 ton/ tahun,udang 100.720 ton/tahun, ikan karang
80.082 ton/tahun dan cumi – cumi 328.960 ton/tahun. Dengan demikian secara
nasional potensi lestari ikan laut sebesar 6,7 juta ton/tahun dengantingkat
pemanfaatan mencapai 48% ( Dirjen Perikanan 1995).
2) Hutan Mangrove
Merupakan ekosistem
utama pendukung kehidupan yang penting diwilayah pesisir. Fungsi dan peran
hutan Mangrove, yaitu: a) menyusunmekanisme antara komponen mangrove dengan
ekosistem lain,pelindung pantai, dan pengendali banjir. b) penyerap bahan
pencemar,sumber energi bagi biota laut. C) menjaga kesetabilan produktivitas
danketersediaan sumberdaya hayati di perairan. d) sebagai sumber kayu kelas
satu, bahan kertas dan arang.
3) Padang Lamun dan rumput Laut
Padang lamun mempunyai fungsi: a) meredam ombak dan
melindungi pantai. b) daerah asuhan larva. c) tempat makan. d) rumah tempat
tinggal biota laut. e) wisata bahari.
4) Terumbu Karang
Peran terumbu Karang, yaitu: a) pelindung pantai dari
hempasan ombak dan arus kuat yang berasal dari laut. b) sebagai habitat tempat
mencari makanan.
B. Sumber daya yang tidak dapat di
pulihkan (unrenewable resources)
Bahan
tambang dan mineral yang terdapat di laut Indonesia yaitu: bahan bangunan,
pasir
C. Jasa-jasa lingkungan
Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi
kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media
transportasi dan komunikasi, sumber energy , sarana pendidikan dan penelitian,
pertahanan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan lindung, dan
sistem penunjang kehidupan serta fungsi fisiologis lainnya. sumber energy yang
dapt dimanfaatkan antara lain.
D. OTEC ( Ocean Thermal Energy
Convention )
OTEC merupakan salah satu bentuk pengalihan energy yang
tersimpan dari sifat fisik laut menjadi energy listrik. Suhu air laut akan
menurun sesuai dengan bertambahnya kedalaman. Perbedaan suhu air di permukaan
dengan suhu air di bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.
1. Energi dari gelombang laut
Gelombang
laut sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif di hampir
seluruh wilayah dan lautan dunia.
2. Energi pasang surut
Pasang surut
dapat dikonversi menjadi energi listrik , terutama pada daerah teluk yang
memiliki amplitudo pasang surut 5 sampai 15 m.
2.5 POTENSI
PEMBANGUNAN EKONOMI KEMARITIMAN MENURUT SEKTOR KEGIATAN DAN BEBERAPA ILUSTRASI
MANFAAT SUMBER DAYA KEMARITIMAN
1. Perikanan tangkap
2. Perikanan budidaya
3. Industri pengolahan produk perikanan
4. Industri bioteknologi
5. Pariwisata bahari dan pantai
6. Pertambangan dan energi
7. Perhubungan laut
8. Industri kapal , bangunan laut dan
pantai
9. Ekosistem pesisir dan laut
10. Pulau-pulau kecil
11. Benda-benda berharga.
Contoh Kemaritiman PT. Moz Sukses
Sejalan dengan program pemerintah
dalam bidang kemaritiman yang bertujuan mengeksplorasi sumber daya kelautan
yang dimiliki oleh negara kita, perusahaan kami yang bernama PT. MOZ SUKSES (MS)
adalah salah satu perusahaan pengolahan hasil perikanan yang pertama kali
mengeksport shashimi tuna” ke Jepang. Saat ini PT. MOZ SUKSES (MS) berlokasi di
Muara Baru, Jakarta Utara, yang merupakan daerah pelabuhan perikanan Jakarta.
Adapun jenis usaha yang kami jalankan meliputi :
1.Pengolahan ikan dan Eksport : Kami
menangkap ikan serta mengolahnya untuk selanjutnya mengirimkan ( mengeksport )
ke beberapa negara tujuan seperti Amerika, Eropa, Jepang, dan China.
2. Perdagangan ikan lokal : Kami menjalakan usaha perdagangan ikan beku dan memasarkannya ke seluruh Indonesia.
3. Produk olahan tambahan : Produk olahan kami tersebar di supermarket dengan kemasan yang sederhana.
2. Perdagangan ikan lokal : Kami menjalakan usaha perdagangan ikan beku dan memasarkannya ke seluruh Indonesia.
3. Produk olahan tambahan : Produk olahan kami tersebar di supermarket dengan kemasan yang sederhana.
II. VISI DAN MISI PERUSAHAAN :
1. VISI
PERUSAHAAN :
Menjadi perusahaan pengolahan hasil laut yang mendunia ( Go Internasional ), diakui dalam hal kualitas produksi yang tinggi, serta perusahaan yang dapat diandalkan dan berkomitment.
Menjadi perusahaan pengolahan hasil laut yang mendunia ( Go Internasional ), diakui dalam hal kualitas produksi yang tinggi, serta perusahaan yang dapat diandalkan dan berkomitment.
2. MISI
PERUSAHAAN :
• Memenuhi kebutuhan produksi hasil laut dunia dengan produk barang yang berkualitas tinngi, sehat, dan aman.
• Mengubah dan membangun industri pengolahan hasil laut di Indonesia
• Mendukung perekonomian Indonesia dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
• Memenuhi kebutuhan produksi hasil laut dunia dengan produk barang yang berkualitas tinngi, sehat, dan aman.
• Mengubah dan membangun industri pengolahan hasil laut di Indonesia
• Mendukung perekonomian Indonesia dengan penciptaan lapangan pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumberdaya Kelautan memiliki potensi
yang besar untuk pengembangan ekonomi nasional menyongsong abad 21, namun
demikian pemanfaatannya harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak terjadi
kerusakkan ekosistemnya seperti yang terjadi pada sumberdaya daratan , selama
ini pembangunan yang memanfaatkan potensi sumberdaya kelautan tidak dilakukan
oleh satu koordinasi lembaga negara tetapi dilakukan secara parsial oleh
beberapa lembaga negara seperti departemen pertahanan, dalam negeri, luar
negeri, perhubungan, energi, pariwisata, industri dan perdagangan, lingkungan
hidup, kelautan dan Perikanan. Departemen tersebut hanya bertanggungjawab pada
masing-masing sektor tersebut, dengan demikian menjadi agak rancu bila memahami
tolok ukur pembangunan kelautan hanya dilihat dan kinerja perdepartemen seperti
dalam hal ini Departemen Kelautan dan Perikanan. Jadi, tidak bisa dibantahkan lagi bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir
sebagai Negara maritim. Hal ini terbukti dari berbagai fakta sejarah yang ada,
serta bukti kejayaan nenek moyang kita pada masa kerajaan – kerajaan, ditambah
dengan peninggalan – peninggalan sejarah yang makin menguatkan fakta tersebut.
Namun keadaan maritim Indonesia saat ini justru mengalami kemunduran yang
signifikan, dikarenakan visi maritim tida lagi
jelas dan tidak mampunya masyarakat Indonesia melihat potensi dari
posisi strategis nusantara.
Oleh
karena itu, sudah sepantasnya jita kembali kapada visi maritim yang dulu
seperti diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia menyandang
predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan mengoptimalkan
letak strategis dari Indonesia dan kekayaan sember daya bahari yang melimpah, maka bukan mustahil jika Indonesia
akan menjadi bangsa yang disegani dan diperhitunkan di dunia dalam bidang
maritim layaknya dimasa jayanya dulu.
3.2.
SARAN
Sebaiknya
pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan persepsi kelautan
yang tepat bagi bangsa Indonesia, yakni
laut sebagai tali kehidupan dan masa depan bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut
dapat memacu kesadaran akan arti penting maritim dalam pembangunan nasional.
Beberapa
fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu
bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan
sebagai negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia,
yang tujuan akhirnya tentulah penguasaan laut nasional yang dapat menegakkan
harga diri bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan
rujukan dari buku :
Dalam buku Pintar- Seri Senior.
1998. Hal-9.
Tim Penyusun.1998. Buku Pintar
Seri Senior.
Bahan
rujukan dari internet :
0 komentar:
Posting Komentar